Bayah, Lebak, Minggu (30/10/2022) – Mahasiswa Fakultas Hukum Untirta yang tergabung dalam Criminal Law Student Association (CLSA), bekerjasama dengan Komunitas Relawan Banten, Padepokan Kopi, dan Criminal Law Institute mengadakan Trauma Healing bagi anak-anak korban banjir di wilayah Bayah, Kabupaten Lebak, Banten.
Trauma Healing digelar dengan tujuan untuk mengembalikan kondisi psikologis anak-anak pasca trauma seperti semula ,dikemas dengan cara melakukan permainan yang menyenangkan dan juga memberikan sedikit edukasi kepada anak – anak. Trauma Healing merupakan salah satu hal yang sangat penting, mengingat tujuan dari Trauma Healing adalah untuk memulihkan kondisi psikologis anak agar anak bisa melupkan bencana.
Sebelum pemberangkatan, Sebelum pemberangakatan, Aliyth Prakarsa dan Rena Yulia selaku pembina dari CLSA dan KRB, memberikan pembekalan terlebih dahulu sebelum melepas para relawan yang tergabung dalam aksi sosial ini. Adapaun pembekalan yang diberikan Pembina seperti amanat dan nasihat pada saat melakukan Trauma Healing, seperti mengedepankan etika, adab, dan juga melakukan pendekatan secara emosional kepada anak agar goals yang ingin dicapai bisa terlaksana.
Ketua CLSA, Muhamad Delpiero menyampaikan bahwa kegiatan Trauma Healing ini diharapkan akan memberikan kesan dan pesan bagi anak – anak penyintas banjir di wilayah Lebak dan juga tujuan dari kegiatan Trauma Healing adalah untuk mengembalikan kesehatan mental bagi anak – anak korban banjir.
Selaras dengan ketua CLSA, demikian Einar Siahaan selaku wakil ketua CLSA menyampaikan bahwa kegiatan ini selain untuk mengembalikan kesehatan mental bagi anak-anak merupakan sebagai bentuk implementasi nilai ketiga Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat sehingga kegiatan ini diharapkan dapat mengingatkan teman-teman mahasiswa agar tidak melupakan kewajiban kita sebagai mahasiswa yang harus berdampak bagi masyarakat.
“Trauma healing ini salah satu bentuk pemenuhan hak – hak anak yang berada di lokasi banjir. Terkadang kita lupa bahwa bantuan untuk korban bencana tidak selalu bantuan logistic dan pakaian layak pakai saja tetapi juga kita harus sentuh sisi psikologis anak. Dengan anak diajak bermain bersama, mereka bergembira, maka psikologis anak bisa kembali pulih. Begitu juga dengan orangtua akan kembali tentram ketika melihat anak – anaknya kembali ceria.” Ujar salah satu Relawan Banten, Erick Busanta
Trauma Healing ini dimulai di lokasi pertama yaitu di Kampung babakan, Desa Cimandur bayah barat pada Pukul 12.15 WIB, diikuti kurang lebih 27 anak-anak dari lokasi banjir yang ada di wilayah Bayah yang dilakukan di Lapangan. Dan lanjut pada lokasi kedua yaitu kampung sukajaya, Desa bayah timur pada pukul 14.45 WIB, diikuti kurang lebih 32 anak – anak dan dilaksanakan di tempat ruangan majelis yang berletak pada sekitar kampung tersebut.
Kegiatan Trauma Healing tersebut dikemas dengan sebuah permainan – permainan yang menyenangkan untuk memulihkan kondisi psikologis anak. Tak lupa para relawan pun melakukan pendekatan secara emosional kepada anak – anak, hal ini bertujuan agar anak pada saat bermain bisa merasakan kenyamanan.