Hj. Ade Yuliasih, S.H., M.Kn, Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) terpilih dari Banten untuk periode 2024–2029 berbagi refleksi mendalam tentang perjalanan hidup, nilai pendidikan, dan tanggung jawab moral sebagai putri daerah dalam acara Yudisium Fakultas Hukum Untirta Gelombang III tahun 2025 di Ruang Seminar FH Untirta pada Jumat (20/06/2025).
Alumni angkatan 1995 FH Untirta yang lulus pada tahun 1999 ini mengakui bahwa kekuatan terbesar dalam kariernya bukan berasal dari sosok luar, tetapi dari dorongan dalam dirinya sendiri. “Dulu Banten sering dipandang sebelah mata, tapi saya percaya, kita bisa buktikan bahwa putra-putri daerah punya potensi yang luar biasa,” tegasnya.
Dalam Yudisium pelepasan sarjana hukum FH Untirta tersebut, Ade Yuliasih menyebut sang ibu sebagai sumber cinta dan kekuatan spiritualnya. “Setiap Jumat, sesibuk apa pun, saya kunjungi ibu saya, saya cuci kakinya, cium tangannya, peluk beliau,” kenangnya dengan mata berkaca.
Bagi Ade Yuliasih, pendidikan adalah fondasi utama, yang harus disandingkan dengan nilai agama dan kesiapan ekonomi. “Hidup itu harus punya isi: iman, ilmu, dan isi dompet,” ucapnya sambil tersenyum. “Tanpa iman kita goyah, tanpa ilmu kita tak bisa melangkah, dan tanpa bekal ekonomi, hidup jadi sulit tak bisa menolong sesama,” imbuhnya
Kepada generasi muda, khususnya para lulusan Fakultas Hukum Untirta, Ade Yuliasih berpesan agar tidak larut dalam euforia kelulusan. “Tentukan siapa kamu dan ingin jadi apa, jangan tunda dan siakan kesempatan, miliki target, walau tak semua tercapai, karena hidup tanpa target sulit membawa kita ke mana pun.” Di akhir wawancara Ia menyampaikan pesan sederhana, namun kuat mengakar dalam “setinggi apa pun jabatan, sebanyak apa pun gelar, jika tak bermanfaat untuk orang lain, tidak berarti apa-apa, pastikan kita bermanfaat untuk orang lain, untuk sesama,” akhirnya.
Ferry Fathurokhman SH MH Ph.D selaku Dekan FH Untirta menjelaskan perubahan konsep yang dilakukan pada Yudisium, “Alhamdulillah sekarang FH Untirta semakin dikenal, didengar, dan berperan aktif dalam mencarikan solusi bagi persoalan-persoalan bangsa, dan saatnya alumni FH Untirta mengambil peran serupa. Biasanya kita undang guru besar dan memberikan kuliah dalam yudisium, namun dalam diskusi informal evaluasi ternyata yang lebih dibutuhkan lulusan FH Untirta adalah motivasi dan pembekalan dari para alumni dan kolega dalam memasuki gerbang kehidupan selanjutnya, saya menghaturkan terima kasih kepada Hj. Ade Yuliasih SH MKn yang telah bersedia hadir dan berbagi pengalaman dengan adik-adik almamaternya,” pungkas Ferry. (RFS)