Minggu, 26 Desember 2021, BEM KM FH Untirta bekerjasama dengan FH Universitas Widyagama Malang melakukan Trauma Healing di Sekolah Dasar Negeri Sumberurip O1, Candipuro, Lumajang.
Trauma Healing ini dilakukan sebagai bagian dari Pengabdian Masyarakat.
Sebelumnya, BEM KM FH UNTIRTA bekerjasama dengan Komunitas Relawan Banten, Criminal Law Institute, Padepokan Kopi, CLSA Bidang Pidana dan komunitas relawan lainnya menggelar open donasi untuk diadakannya Trauma Healing ini.
Dr. Agus Prihartono, Dekan FH menyampaikan bahwa tim Trauma Healing dari BEM KM FH Untirta berangkat hari Jumat, 24 Desember 2021. Sebelumnya telah memohon ijin dan bertemu dekanat pada hari Kamis, 23 Desember 2021 di Fakultas Hukum, Sindangsari.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan positif, lakukan dengan baik, amanah dan semoga bermanfaat” ujar pak Agus.
Tim Trauma Healing ada 4 orang yang berangkat.
M. Haykal Afdal Dzikri selaku Ketua BEM FH, Rizky Pelangi Anugrahil, Bagas Raksa Praja, dan Tarisa Natasya. Keempat mahasiswa tersebut yang nanti akan melakukan kegiatan Trauma Healing di Semeru.
Wakil Dekan 3 FH Untirta, Dr. Rena Yulia, menyampaikan bahwa tim Trauma Healing ini telah mendapatkan pelatihan selama 2 hari, setidaknya untuk bekal kemampuan dan keilmuan nanti pada saat di lokasi.
“Ini merupakan Trauma Healing pertama bagi kami, kemungkinan beberapa hari ke depan akan terjun lagi. Semoga langkah kecil ini bisa meringankan beban anak korban erupsi Semeru” Haykal, Ketua BEM FH.
Kegiatan Trauma Healing ini diikuti oleh 78 anak. Permainan diawali dengan berdoa terlebih dahulu. Ada anak yang ditunjuk untuk berdoa. Ini sebagai langkah awal untuk memantik keberanian anak.
Kemudian perkenalan dari kakak-kakak, yaitu dari Fakultas Hukum Untirta dan dari Universitas Widyagama.
Permainan demi permainan pun diikuti dengan riang gembira oleh anak-anak.
Mulai dari permainan seven up yang memiliki tujuan agar melatih fokus, lalu permainam bisik bisik untuk melatih konsentrasi agar dapat mendengar instruksi dengan baik, juga permainan gorilla jerapah, kesemuanya melibatkan aktivitas fisik.
Selain itu, dilakukan juga permainan benar salah untuk menambah wawasan dalam mendeskripsikan sebuah kata. Ada juga menggambar diperuntukan anak-anak kelas 1 dan 2 SD yang bertujuan untuk memetakan apa saja bangunan maupun tempat aman yang ada di dekat rumah, bercerita dan menjelaskan apa yang anak gambar. Juga menggambar pohon harapan yang dimaksudkan untuk mengetahui apa yang diharapkan serta dicita-citakan oleh anak-anak kelak.
Kegiatan Trauma Healing tadi pagi diikuti oleh 78 anak dengan ceria dan khidmat dalam mengikuti setiap rangkaian kegiatan sampai akhir.
Di akhir kegiatan TH, diberikan sedikit arahan tentang prosedur utama dalam keselamatan ketika ada gempa dengan nyanyian “kalau ada gempa, ke bawah meja, kalau ada gempa hindari kaca, kalau ada gempa lari ke lapangan terbuka”, anak-anak pun bertambah ceria ketika dihadiahi bingkisan berupa makanan sehat.