Kota Serang, Minggu (6/3/2022) – Mahasiswa Fakultas Hukum Untirta yang tergabung dalam Criminal Law Student Association (CLSA), bekerjasama dengan Komunitas Relawan Banten (KRB), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Untirta, Padepokan Kupi, Serta Haji Rocker Foundation mengadakan Trauma Healing bagi anak-anak korban banjir di Kaloran pena, Kota Serang, Banten.
Trauma Healing digelar dengan tujuan memulihkan kondisi psikologis anak-anak pasca trauma dengan cara belajar yang dikemas melalui berbagai permainan yang menyenangkan. Trauma Healing tentu saja sangat penting dilakukan, mengingat setiap terjadinya bencana permasalahan psikologis anak seringkali dikesampingkan. Karena bisa jadi dampak trauma bagi anak-anak pasca banjir sangat mempengaruhi bagi perkembangan dan pertumbuhan anak-anak.
Kegiatan Trauma Healing sangat diapresiasi oleh beberapa pihak, salah satunya adalah Dr. Agus Prihartono Permana Sidiq, S.H., M.H. selaku Dekan Fakultas Hukum Untirta yang juga memberikan Sambutan sekaligus melepas sebagian Mahasiswa FH Untirta yang turut serta dalam kegiatan kemanusiaan ini.
“Saya sangat mengapresiasi kepada seluruh relawan yang terdiri dari Criminal Law Student Association (CLSA), Komunitas Relawan Banten, BEM FH Untirta, Padepokan Kupi, serta Haji Rocker Foundation, karena sudah sangat tanggap bencana terutama untuk hal kemanusiaan dalam bencana alam yang terjadi di Serang, Banten.” Ujarnya dengan penuh apresiasi.
Selain Dr. Agus Prihartono, kegiatan Trauma Healing ini juga dihadiri oleh Dr. Rena Yulia S.H., M.H., selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum Untirta, serta Aliyth Prakarsa, S.H., M.H., selaku Sekretaris Bidang Pidana sekaligus Pembina Criminal Law Student Association (CLSA).
Aliyth Prakarsa, yang juga Komandan Komunitas Relawan Banten (KRB), mengatakan bahwa kegiatan Trauma Healing ini merupakan wujudnya mahasiswa dan relawan untuk turut serta mengambil peran dalam penanganan pasca banjir, hal ini juga sebagai pendampingan psikologis bagi para penyintas terutama anak-anak di lokasi yang perlu diberikan perlindungan khusus dengan mengajarkan pengetahuan management disaster untuk anak-anak melalui permainan.
Ketua CLSA, Amirulloh Ahdad mengatakan bahwa kegiatan Trauma Healing ini diharapkan bisa membawa dampak baik sebagai bentuk pemulihan psikis anak setelah terjadi bencana banjir, serta sebagai generasi muda kita harus memiliki rasa kemanusiaan dan saling tolong menolong antar sesama umat manusia yang membutuhkan pertolongan.
Demikian juga ketua BEM FH Untirta, Muhammad Jamil A’mal, berharap semoga anak-anak yang terdampak banjir juga terhibur dengan adanya kegiatan trauma healing ini serta perlunya kita semua menjaga kesehatan mental anak-anak korban banjir hal ini juga merupakan implementasi dari Tri Darma Perguruan tinggi yang salah satunya merupakan pengabdian pada masyarakat.
Trauma Healing ini dimulai pada Pukul 10.00 WIB, diikuti kurang lebih 100 anak-anak dari lokasi banjir yang ada di Kaloran Pena yang dilakukan di Lapangan.
Kegiatan Trauma Healing tersebut diisi dengan berbagai macam edukasi tanggap bencana yang dibungkus dengan cara bermain bersama, Trauma Healing ini bertujuan agar anak-anak korban banjir dapat segera bergembira lagi sesuai dengan jargon para relawan yaitu “Kita Semua Bergembira” selain itu Trauma Healing ini juga diharapkan dapat menjadi obat dalam menyembuhkan rasa trauma bagi anak-anak korban banjir dan juga memberikan pembekalan tanggap bencana seperti hal-hal apa saja yang harus dilakukan apabila terjadi bencana.